21,Nov,2015

DBS Dukung Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Sosial

Jakarta- Asia Tenggara merupakan wilayah dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia dengan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai US$2,4 triliun pada 2013 dan diperkirakan akan menduduki urutan keempat terbesar pada 2050. Salah satu faktor pendorong utama Asia Tenggara antara lain fokus pada pengembangan dan inovasi di bidang kewirausahaan, sebagaimana tecermin dari perluasan sektor Small Medium Enterprises (SME)—yang terdiri sekitar 30-60% dari PDB negara-negara di kawasan ini dan kontribusi terbesar dalam penyediaan lapangan kerja domestik. Oleh karena itu, dukungan terus-menerus bagi pengembangan kewirausahaan sangat penting untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi kawasan Asia Tenggara.

Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan guna menciptakan ekosistem yang lebih kolaboratif bagi wirausaha sosial (social enterprise/SE) di kawasan Asia Tenggara, Intellecap menggelar Sankalp Southeast Asia Summit 2015 bertema “The Next Frontier of Innovation and Entrepreneurship for Social Impact”.

Selama konferensi berlangsung, Patsian Low, Head of DBS Foundation, menghadiri sesi diskusi dan berbagi cerita mengenai bagaimana DBS Foundation membangun lingkungan yang lebih kolaboratif untuk mendorong kewirausahaan dan inovasi di Asia Tenggara. Seklain itu, adapula diskusi mengenai peran sektor swasta dalam mendorong pemerataan pertumbuhan melalui pengembangan kemitraan yang berkelanjutan antara swasta dan pemerintah.

View full article